Bahagia

"Tidak ada sahabat sejati, yang ada hanya kepentingan"

Sabtu, 14 September 2013

8 Cara Bahagia di dalam Kesendirian

8 Cara Bahagia di dalam Kesendirian


Saat Anda berpisah dengan kekasih Anda lalu terkungkung dalam kesendirian, janganlah Anda menjadi sedih dan murung. Masih banyak cara kok agar tetap bahagia dalam kondisi seperti itu. Kesendirian bukan berarti kesedihan. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk bahagia dalam kesendirian.
Bahagia dalam kesendirian

  1. Berdamai dengan masa lalu
    Jika Anda seorang lajang yang baru berpisah dari seseorang, pasti Anda akan terluka. Namun cobalah berdamai dengan rasa itu. Jika tidak dapat mengatasi masalah Anda bicarakan dengan teman dekat dan keluarga.
  2. Hidup di saat ini
    Setelah Anda merasa lebih baik tentang masa lalu, dilanjutkan bersyukur atas apa yang dimiliki sekarang. Mulai dari teman, keluarga, rumah dan pekerjaan.
  3. Belajar melakukan sesuatu sendiri
    Banyak orang takut sendirian karena merasa tidak dapat mengatasi masalah. Lakukan hal sederhana seperti memperbaiki rumah, memilah pembayaran tagihan dan tugas rutin lainnya.
  4. Kembangkan kehidupan sosial
    Saat menjadi pasangan seseorang mungkin saja kehidupan sosial Anda tertutup. Nah mulai sekarang bangun kehidupan sosial Anda dengan bergabung pada sebuah klub atau kelas keterampilan. Mungkin kalau sudah siap mental bisa mencoba kencan online.
  5. Fokus pada hal sederhana
    Salah satu hal terbaik menjadi lajang adalah Anda punya waktu untuk introspeksi dan menemukan kebahagiaan sejati. Belajarlah menghargai hal-hal sederhana seperti membaca buku sebelum tidur, bersyukur atas udara segar yang dihirup setiap hari dan menghargai pemandangan di sekitar Anda.
  6. Seimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi
    Jangan terlalu menjerumuskan diri ke dalam pekerjaan. Gunakan waktu luang untuk merawat diri sendiri setelah bekerja. Prioritaskan kesehatan dengan mencoba latihan baru. Olahraga dapat melepaskan hormon endorfin yang membuat tubuh merasa senang.
  7. Yakin pada diri sendiri
    Buatlah anda senantiasa riang di tempat mana saja, baik saat bersama teman-teman anda, maupun dalam nonton Tv atau mendengarkan musik sendiri, yakinlah bahwa dengan membuat diri sendiri senantiasa riang akan jauh dari kesepian.
  8. Bawalah dalam kebersamaan
    Cobalah untuk senatisa berbagi cerita dengan teman-teman anda, keluarga anda dan orang terdekat Anda, sehingga dapat menimbulkan gairah kebangkitan, yang dapat menjauhkan anda dari kesepian.

Jangan biarkan Anda terjebak dalam kesendirian

Buatlah kesendirian menjadi lebih bermakna



Jangan biarkan Anda terjebak dalam kesendirian dengan suasana ‘hati yang negatif’, membiarkannya berlarut-larut, hingga membuat Anda putus asa. Kalau Anda mau membuka mata, kita sebenarnya tidak pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar
kita. Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa Anda
jadikan teman, dan ajak bicara! Jika Anda mau terbuka, dalam kesendirian Anda bisa
merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian Anda bisa menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian, dan memaksimalkan potensi yang Anda miliki.
Dalam kesendirian pula Anda bisa mengungkap kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan ego yang seringkali Anda temukan di keramaian!
Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan saja kepada setiap orang, termasuk kepada Anda. Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini Anda sedang
dilanda ‘kesepian’ alias merasa ‘sunyi sepi sendiri’, Anda harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya mematikan! Kelola-lah perasaan Anda dengan baik, dan buatlah
kesendirian menjadi lebih bermakna. :-)

Info media K3

Berapa Kalori yang Terbakar Ketika Membersihkan Rumah??

Sebuah penelitian

mengatakan bahwa

wanita di jaman

mengeluarkan energi

sedikit dibandingkan

beberapa dekade lalu,

wanita

pada

mengungkap salah satu alasan mengapa angka obesitas pada wanita di jaman ini jauh lebih tinggi. Lalu apa yang

lakukan? Tentu

berolah raga atau dalam kata lain “Bakar Kalori Anda”.

Anda bisa saja bersepeda dan membakar rata-rata 200-300 kalori dalam satu jam, atau membakar 125 kalori dengan berlari selama 30 menit, bisa

dengan bermain

putaran dan membakar 450 kalori. Tapi tahukah Anda?

kegiatan yang

membakar hampir 2000 kalori di tubuh Anda dengan manfaat

akan rumah

dapatkan. Apakah itu?

Dengan melakukan Pekerjaan Rumah Tangga, Anda

mampu membakar

tubuh Anda sebanyak:

Kamis, 12 September 2013

Logo



Penerapan ERP(Enterprise resource planning)



Untuk mensejajarkan diri dengan perusahaan-perusahaan penyedia listrik tingkat dunia, PT PLN (persero) mengimplementasikan Enterprise Resource Planning (ERP), sistem yang mengintegrasikan seluruh elemen-elemen pada perusahaan termasuk unit-unit bisnis yang diakomodasikan oleh IT. Penerapan ERP ini diharapkan akan meningkatkan kompetensi perusahaan dan secara otomatis akan meningkatkan pelayanan. Penerapan ERP ini akan mengintegrasikan seluruh kantor PLN baik pusat maupun daerah secara on-line, dan seluruh kantor PLN tersebut akan terstandarisasi.

Dengan penerapan ERP di lingkungan perusahaan, maka setiap pegawai diharuskan untuk beradaptasi dengan perubahan sistem yang terjadi. Pengimplementasian ERP jelas akan merubah pola kerja suatu perusahaan


            Strategi Bisnis PT PLN (persero)
Ide penerapan ERP di PT PLN (persero) telah direncanakan dengan sangat matang seperti dikemukakan oleh Direktur Strategi Teknologi Informasi PT. PLN (persero) , "penerapan ERP dan rencana kerja PLN sejalan dan telah tertuang di dalam sinkronisasi IT master plan dan strategi bisnis PLN"


            ERP merupakan satu kesatuan dengan Strategi Utama PLN dalam membenahi operasional perusahaan secara keseluruhan. Penerapan ERP saat ini masih bersifat Pilot Project dan baru dilaksanakan
di empat unit yaitu: Kantor pusat PLN di jakarka, Kantor Distribusi Bali, kantor distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, dan P3B Jawa Bali.

"Go-Live" ERP tahap I di PT PLN (persero) dilakukan pada tanggal 29 Desember 2005, terutama diterapkan modul-modul untuk menunjang bisnis proses di bagian Sumber Daya Manusia(SDM) seperti manajemen organisasi, administrasi kepegawaian, penggajian dan waktu kerja karyawan.

            Penerapan ERP akan mendahulukan kantor yang telah menerapkan sistem pelayanan pelanggan terlebih dahulu, karena PLN sangat concern atas pelayanan pelanggan. jadi, integrasi antar sistem ini akan dilakukan lebih dulu di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, karena di daerah-dareah tersebut yang paling siap akan penerpan integrasi antar sistem tersebut.

Dukungan dari SDM
Kesulitan yang paling besar dari penerapan ERP adalah "People." Sesempurna apapun rancangan dan penerapan ERP, tidak akan berguna apabila tidak didukung oleh seluruh pegawai. Dibutuhkan kemauan yang besar dari seluruh pegawai untuk beradaptasi dengan perubahan sistem yang selama ini telah berjalan.menurut ketua tim Change Management Proyek Implementasi ERP, Rully Fasri, kendala terbesar dalam menerapkan ERP adalah merubah pola pikir yang selama ini terbentuk dari seluruh karyawan untuk menerima sebuah perubahan. Tanpa adanya pola pikir yang baru, menurut Rully, ERP tidak akan memberikan manfaat bagi perusahaan.

pengimplementasian ERP

IT Master Plan PLN dibuat pada tahun 2004, bentuk riil PLN dari rencana tersebut adalah mengembangkan IT secara bertahap ditubuh PLN, seperti membangun sistem informasi secara on-line menghubungkan kantor pusat dan kantor cabang yang centralized serta membangun sistem jaringan yang handal untuk mendukung pembangunan Sistem tersebut.

Pada tahap awal penerapan ERP, PLN menerapkan di tiga bidang yaitu: divisi keuangan, divisi logistik dan divisi sumberdaya manusia. Ujicoba Pilot project dilakukan di kantor PLN distribusi Jakarta Raya & Tangerang, distribusi Bali, dan kantor Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali.

Dengan pertimbangan khusus, PLN memilih SAP sebagai paket perangkat lunak ERP, dan bekerja sama dengan Accenture sebagai perusahaan konsultan penerapan ERP. Bisnis Proses PLN yang sangat spesifik dan berbeda dari perusahaan listrik di dunia yang lain, maka beberapa modul pada sistem ERP perlu di sesuaikan dengan kebutuhan dari PLN itu sendiri.





Tim pembentuk ERP di PLN

            PLN membentuk Tim Imbangan Pilot ERP yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya terutama pada bisnis proses di PLN dan kultur budaya kerjanya. Mereka dituntut untuk bekerja keras dalam melakukan perbahan serta menyediakan waktu untuk melaksanakan proyek tersebut diluar waktu sebagai karyawan.Tim Imbangan ini bertanggung jawab langsung kepada Direksi PLN via Direktur keuangan dan direktur niaga dan pelayanan pelanggan.

Tugas Utama dari Tim Imbangan ini adalah menyukseskan pelaksanaan penerapan ERP di PLN pusat beserta ujicoba pilot project di 3 kantor PLN yang telah disebutkan diatas, dan mempersiapkan kebutuhan akan pengembangan lanjutan yaitu integrasi antar sistem.

Tim ini terdiri atas 2 tim
1. tim Sentral, beroperasi di kantor pusat, beranggotakan atas wakil dari PLN pusat dan unit pilot.
2. Tim Roll-Out, merupakan representasi dari Tim Sentral, yang beranggotakan atas wakil-wakil dari unit PLN yang bekerja di lokasinya masing-masing.

Go-Live Sistem

ada 3 tahap perencanaan "Go-Live" sistem di PLN
1.tanggal 29 Des 2005, tahap menerapkan sebagian fungsi di bagian unit bisnis SDM seperti seperti penggajian, administrasi, manajemen organisasi, dan manajemen waktu di kantor pusat PLN, PLN distribusi Jakarta Raya & tangerang, bali dan P3B Jawa-Bali.
2.tanggal 1 april 2006, tahap menerapkan fungsi logistik dan keuangan di PLN pusat dan PLN distribusi Bali.
3.tanggal 1 juli 2006, tahap menerapkan fungsi logistik, keuangan dan SDM di PLN distribusi Jakarta Raya & Tangerang dan P3B Jawa-Bali.

Perubahan Utama pada penerapan ERP di PLN

penerapan ERP di PLN sedikit-banyak telah merubah proses bisnis PLN secara keseluruhan terutama di bidang SDM disetiap unit pilot project PLN.
Perubahan tersebut adalah seperti berikut:

> Manajemen Organisasi:
- struktur organisasi dan perinciannya dikelola pada suatu sistem.
- perubahan organisasi harus disetujui dan dikoordinasikan oleh kantor pusat PLN
- jabatan dalam organisasi akan dikelompokkan berdasarkan kesamaan tugas dari jabatan-jabatan di perusahaan.

> Administrasi pegawai
- tanggal pada surat penggajian harus konsisten
- pengelolaan informasi keluhan dan kedisiplinan pegawai dapat dilakukan di dalam sistem
- perpindahan pegawai dapat dimonitor di dalam sistem

> Administrasi Waktu Kerja
- Manajemen data berkaitan dengan waktu kerja pegawai termasuk waktu lembur dan lain sebagainya dilakukan tersentralisasi didalam sistem

> Penggajian
- proses penggajian akan dipusatkan di kantor pusat tiap unit
- data tentang administrasi penggajian di kerjakan di kantor unit bersangkutan
- data tentang penggajian harus diintegrasikan dengan bagian keuangan, agar memudahkan bagian pembukuan untuk mencatat penggajian
ERP dan Strategi Bisnis PLN)
Untuk mendukung Strategi Bisnis PLN, maka diperlukan solusi ERP yang akan diimplementasikan ke seluruh unit PLN.  Hal ini sesuai dengan Perencanaan IT Master Plan PLN (ITMP) dimana ERP merupakan salah satu alat untuk melakukan transformasi PLN menjadi perusahaan listrik kelas dunia yang cost competitive.

Implementasi SAP ERP di PLN
Beberapa hal yang menjadi alasan implementasi SAP ERP di PT. PLN (Persero) antara lain :
  • PT. PLN (Persero) membutuhkan standarisasi proses bisnis melalui sistem “back office” yang terpadu (integrated system)
  • Untuk mengadopsi Utility Best Practices
  • PT. PLN (Persero) Mendapatkan pengoperasian dan mekanisme pengawasan dan pengendalian proses bisnis yang lebih baik dengan adanya sistem “back office” yang standard
  • Untuk memperoleh akses informasi dari unit-unit bisnis terkait secara real time
Saat ini Implementasi SAP ERP di PT. PLN (Persero) sudah meliputi Kantor Pusat,P3B Jawa Bali,Distribusi Bali, Distribusi Jakarta Raya & Tangerang, Distribusi Jawa Tengah & DI Yogyakarta, Distribusi Jawa Timur, dan Distribusi Jawa Barat & Banten.

Roll Out ERP
Historical and Plan :

            Awalnya SAP diimplementasikan di PT. PLN (Persero) Kantor Pusat, Distribusi Jakarta Raya & Tangerang, P3B Jawa Bali, dan Distribusi Bali sebagai pilot project.Proyek ini pun berlanjut pada tahun 2007-2008 dengan me-roll out SAP se Jawa Bali dengan implementasi pada Distribusi Jawa Barat & Banten, Distribusi Jawa Tengah & DI Yogyakarta, dan Distribusi Jawa Timur.
      Untuk ke depannya, PT. PLN (Persero) menjadwalkan roll-out Sumatera dan Sulawesi pada 2010-2013 dan roll-out Kalimantan dan Indonesia Timur pada tahun 2013-2015

1.2.Penerapan ERP Pada Perusahaan (Gagal)
a.       Penerapan Pada FoxMeyer
Fox Meyer Drug (FMD) adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia yang mengalami kebangkrutan pada tahun 1996.Salah satu penyebab kebangkrutan FMD adalah karena sebuah kesalahan implementasi pada system enterprise resource planning (ERP) yang mereka punya.FMD memilih SAP R/3 sebagai aplikasi ERP mereka.Pada bulan September 1993, FMD menandatangani kontrak dengan konsultan SAP yaitu Andersen Consulting (Accenture), untuk mengimplementasikan SAP pada proses bisnis mereka. Proyek ini meliputi Supply Chain, Inventory Control, Customer Service, Strategic Planning, Information Systems, Pengiriman, dan Handling.
Karena kompetisi yang ketat, FMD membutuhkan solusi bisnis yang mampu mengakomodasi segala macam kebutuhan bisnisnya. Dengan solusi ini juga diharapkan perusahaan akan mampu mengelola pesanan, persediaan, dan aktivitas penjualan di dalam satu streamline operation serta menyediakan distribusi yang efektif dan efisien dari resep obat yang merupakan sebuah komponen penting di dalam sebuah industry farmasi.
Keselarasan antara IS, People, dan Business Process
Hal-hal yang menjadi penyebab kegagalan di dalam implementasi ERP ini adalah tidak adanya keterlibatan dari pengguna akhir atau end user.Perencanaan tentang pengimplementasian hanya dilakukan oleh manajemen tingkat atas (upper management) dari FMD, Andersen Consulting, serta orang-orang teknis yang berkepentingan lainnya.Orang-orang yang menjadi end user tidak dilibatkan sehingga terjadi gap yang besar antara pengguna dengan perencana sistem.Kurangnya kerjasama diantara end user juga menjadi salah satu penyebab lainnya.Tidak ada pelatihan khusus untuk para pengguna SAP di FMD.
Metode Pengembangan Sistem
Pendekatan implementasi yang digunakan oleh FMD adalah pendekatan bertahap.Pada musim panas tahun 1994, FMD melakukan kontrak dengan Andersen untuk menambah aplikasi pada 6 gudang baru.FMD dan Andersen berencana untuk mengimplementasikan aplikasi pada gudang tersebut untuk January dan February 1995.Salah satu keuntungan yang didapat dari pengembangan sistem secara bertahap ini adalah perusahaan dapat dengan cepat mengidentifikasi jika ada suatu kesalahan pada sistem.Tetapi yang terjadi pada FMD adalah kesalahan itu sudah tidak dapat lagi ditanggulangi karena sudah terlanjur banyak terjadi kesalahan yang mengakibatkan perusahaan rugi sekitar US$ 100 juta.



Pemanfaatan Project Management
Project team yang ada tidak dapat bekerja dengan optimal karena tidak adanya komunikasi antara pihak manajemen, tim proyek, dengan pengguna akhir. Hal pertama yang menyebabkanproject team tidak bekerja maksimal adalah kesalahan dalam memilih jenis software. SAP R/3 didesain untuk perusahaan manufaktur, bukan untuk perusahaan wholesalers terutama yang membutuhkan banyak transaksi dalam proses bisnisnya. Hal lain dari kegagalan project team ini adalah tidak adanya restrukturisasi proses bisnis yang dikerjakan (change management). SAP tidak terintegrasi karena ketidakmampuan dari FMD untuk merestrukturisasi proses bisnis yang mereka jalankan dengan adanya SAP.

Keselarasan antara Company Direction dengan IS Direction
Perusahaan menginginkan solusi yang tepat yang bisa membantu untuk membuat rantai keputusan yang rumit dan meningkatkan penekanan cost. Berdasarkan analisis pada aktivitas Supply Chain, ERP akan memberikan solusi terbaik pada FMD untuk menyediakan informasi yang up-to-date, otomatis, dan mampu untuk mengintegrasikan sistem persediaan barang (inventory). Idealnya adalah perusahaan mampu untuk mengelola pesanan, persediaan, dan aktivitas penjualan ke dalam satu sistem serta menyediakan distribusi yang efektif dan efisien. Kenyataan yang terjadi adalah aplikasi SAP R/3 tidak mampu untuk mengakomodir semua yang menjadi tuntutan dari proses bisnis FMD karena aplikasi SAP R/3 hanya cocok untuk perusahaan murni manufaktur, bukan perusahaan yang juga bertindak sebagai wholesalers dimana banyak terjadi transaksi disana.
Tantangan yang Dihadapi Oleh Pengelola IS
Ekspektasi yang tinggi dihadapi oleh para manajer bisnis di FMD sehingga penggunaan SAP R/3 (yang pada masa itu merupakan suatu software yang paling populer) menjadi sedikit dipaksakan. Seiring dengan kebutuhan bisnis yang semakin meningkat, ada semacam keterpaksaan bagi pihak pengembang IS untuk mengimplementasikan SAP R/3 di FMD yang tidak terencana dengan baik. Seharusnya sebelum pengimplementasian dilakukan semacam blueprint bagi rencana yang nantinya akan dilaksanakan.
Kesimpulan
Keputusan yang dilakukan oleh Fox Meyer Drug untuk mengimplementasikan SAP R/3 perlu dikaji ulang agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.Perusahaan perlu untuk melibatkan end user secara lebih mendalam karena perusahaan tidak boleh melupakan B2E atau business to employment.People perlu dikelola untuk dapat mengerti IS. Perencanaan yang baik akan menghindari perusahaan dari sebuah kegagalan implementasi sistem informas.
b.      PERUSAHAAN PT. XYZ
PT. XYZ (nama disamarkan) merupakan perusahaan lokal yang bergerak di bidang manufaktur kosmetik seperti perfume, body care, hair care products dan lain-lain. Perusahaan dimulai sebagai home industry yang kemudian berkembang dengan cepat dan sekarang telah menjadi salah satu perusahaan kosmetik terkemuka di Indonesia.
Head Office perusahaan berada di Jakarta dan saat ini telah mempunyai 5 cabang di daerah-daerah yaitu Bandung, Medan, Lampung, Surabaya dan Makasar. Pada saat ini PT. XYZ tidak hanya bergerak di pasar lokal, tetapi jugasudah bergerak di pasar internasional dengan mengeskpor produk-produknya ke luar negeri seperti Malaysia, India, Saudi Arabia, China dan negara-negara lainnya.

Permasalahan

Seiring dengan pertumbuhan pesat dari perusahaan maka pihak manajemen menyadari akan adanya kebutuhan suatu Sistem Informasi yang tepat untuk mendukung proses-proses bisnis di dalam perusahaan. Sebelum mengimplementasikan SAP Business One, PT. XYZ menggunakan sistem yang dikembangkan secara in-house, dimana dengan sistem tersebut perusahaan kesulitan untuk mengelola resource dan mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu.

Berikut merupakan beberapa masalah yang dihadapi oleh PT. XYZ dengan menggunakan infrastruktur Teknologi Informasi yang lama yaitu:
1. Pada umumn ya setiap kota atau divisi mempunyai program yang berbeda-beda dengan database yang berbeda-beda pula. Hal ini menyebabkan pengumpulan data untuk pembuatan laporan menjadi sulit dan memakan waktu yang lama.
2. Untuk stock barang sendiri memang masih menggunakan sistem manual (paper). Sehingga perlu melakukan pengecekan secara manual (ke orang gudang) pada saat akan menjual barang. Hal ini tentu sangat tidak efisien.
3. Laporan keuangan dari cabang sering sekali tidak sesuai dengan jumlah yang telah diterima. Kesalahan ini sangat sulit untuk dilacak dan tentunya memakan waktu dan effort yang tidak sedikit (program error, human error, fraud dan lain-lain).
4. Pertumbuhan bisnis yang cepat dari perusahaan membuat infrastruktur yang lama menjadi lambat dikarenakan jumlah transaksi yang terus bertambah setiap harinya. Selain itu dibutuhkan sistem yang dapat mendukung transaksi ekspor dan impor (perbedaan kurs)
5. Adanya kebutuhan dari pihak manajemen untuk mengakses data dan laporan secara real-time terutama untuk di cabang-cabang, sehingga diputuskan untuk menggunakan suatu sistem yang dapat mengintegrasikan seluruh perusahaan dan dapat diakses dari manapun dan kapan saja.


Solusi Teknologi Informasi

Pada awal tahun 2008, PT. XYZ mulai mencari solusi baru dan mulai melakukan evaluasi terhadap tiga vendor yang berbeda. Pencarian terhadap sistem baru berlangsung selama kurang lebih ½ tahun, dan pada akhirnya PT. XYZ memutuskan untuk menggunakan ERP SAP Business One dengan beberapa pertimbangan:
1. Dilihat dari segi kebutuhan perusahaan saat ini, SAP Business One merupakan solusi ERP yang tepat, tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.
2. Dari pertimbangan harga implementasi, SAP Business One juga lebih murah dibanding dengan ERP yang lain. Meskipun lebih murah bukan berarti perusahaan hemat atau pelit dalam melakukan investasi. Hanya saja fungsi-fungsi yang ada pada SAP Business One dinilai sudah cukup untuk mendukung proses bisnis di perusahaan saat ini.
3. Waktu implementasi yang tidak terlalu lama dikarenakan resources dan configuration yang dibutuhkan saat implementasi tidak banyak.
4. SAP Business One juga memiliki interface yang user friendly.

Implementasi SAP Business One ini nantinya akan dilakukan oleh salah satu perusahaan IT Solution ternama di Indonesia (nama disamarkan), PT.CDE dalam kurun waktu 3 bulan.
Selain mengimplementasikan ERP SAP Business One, PT. XYZ juga mengimplementasikan Citrix yang berfungsi sebagai penghubung user-user di cabang ke pusat dan Cisco ASA 5505 Firewall untuk menjamin security di perusahaan. Namun pada pembahasan kali ini hanya akan membahas mengenai implementasi ERP SAP Business One.

Implementation Scope
PT.XYZ sendiri tidak akan mengimplementasikan seluruh modul yang ada pada SAP Business One dikarenakan target implementasi dari perusahaan belum mencapai ke sana. Selain itu mengimplementasikan seluruh modul yang ada akan memakan waktu dan resource yang lebih besar. Modul-modul yang akan diimplementasikan adalah lebih yang berhubungan dengan kegiatan operasional, manajemen yang lebih baik dan belum ke arah strategi. Adapun scope implementasi dari proyek SAP Business One ini adalah:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzVoQtqbUlfNwytpHvXWH_l3iuizrPGA8NtVZqXsUy0MBUhOvDwmR2xvRHdJ4xyo7SwXtdAYueSbhOXRegaLZP4L3r3yFCgCf8DFD8HHiWxAn_cDxWeJJjVd7WYRilEhX0JB3hKPNKh6I/s400/table2.jpg
Table 2. Implementation Scope By Module

Selain melakukan integrasi terhadap divisi-divisi bisnis di dalam perusahaan, implementasi ini juga bertujuan untuk menghubungkan cabang-cabang perusahaan di luar Jakarta.
Gambar berikut menunjukkan proses-proses bisnis yang ada di perusahaan dan keseluruhan proses bisnis ini akan diintegrasikan menggunakan SAP Business One.


Project Organization, Roles and Responsibilities
Untuk menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan sasaran tentu diperlukan penyusunan dan pemilihan anggota team yang baik.Setiap anggota team memiliki tanggung jawab dan peran masing-masing yang perlu dijalankan supaya proyek dapat berjalan dengan baik.
Steering Committee:
- Untuk menyediakan informasi atau mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan policy, issue, scope dan perencanaan dari proyek.
- Biasanya mengadakan pertemuan setiap 2 minggu sekali ataupun upon request
Quality Assurance:
- Bertanggung jawab untuk mengevaluasi proyek SAP untuk ke depannya.
- Me-monitor progress dari proyek, dan membandingkannya dengan perencanaan, apakah proyek sudah on target atau belum (mengadakan pertemuan setiap minggu)
- Memberikan arahan dan masukan kepada user-user yang terlibat baik mengenai SAP solution, integrasi ataupun bisnis proses
- Harus available pada saat critical phase of implementation.
- Menjamin kualitas proyek dan mendokumentasinya pada approval process
Project Manager:
- Bertanggung jawab untuk keberhasilan proyek dan mengkomunikasan detail-detail dari proyek ke team proyek
- Melakukan monitor terhadap progress dan memeriksa apakah koordinasi yang dibutuhkan antara team proyek dengan user-user telah terpenuhi.
- Project Manager XYZ bertanggung jawab untuk komunikasi internal secara formal di dalam perusahaan mengenai implementasi proyek.
- Project Manager PT. CDE akan memberikan dukungan dan metodologi berkaitan dengan issue functional dan hasil yang akan dicapai.
- Memberitahukan status progress dan laporan mengenai implementasi ke seluruh anggota proyek

PT. CDE Consultant:
- Mengidentifikasi, klarifikasi proses-proses bisnis yang ada dan issue-issue pada saat implementasi
- Membuat dan melakukan develop prosedur-prosedur untuk SAP.
- Melakukan kustomisasi dan konfigurasi dari SAP
- Melakukan design untuk report dan form
- Melakukan testing untuk perencanaan integrasi dari SAP
- Memberikan training-training kepada user
- Terus memberikan support kepada user dan Team SAP XYZ after go live.

XYZ Business Division:
• Memberitahukan konsep bisnis dan memberitahukan kepada team SAP. Melakukan integrasi dan interaksi antara workgroups:
o The Finance & Accounting workgroup
o The Sales & Marketing workgroup
o The Purchasing, Logistic & Production workgroup
o The IT workgroup
- Pertemuan diadakan setiap minggu untuk meyakinkan bahwa semua keputusan yang dibuat telah memenuhi tujuan i dari implementasi
- Melakukan pengembangan terhadap detail-detail dari perencanaan kerja implementasi
- Melakukan review terhadap kualitas dan melakukan monitoring terhadap work-group

Implementation Methodology
Tentunya diperlukan suatu metodologi dan perencanaan yang matang supaya proyek dapat berjalan on time, on budget dan on requirements. Berikut merupakan metodologi yang digunakan:
Proses implementasi SAP Business One ini sendiri terdiri dari 5 fase seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas. Adapun kegiatan-kegiatan dan hasil yang ditargetkan pada setiap fase adalah sebagai berikut:
Proses implementasi akan memakan waktu 3 bulan dan mulai kick off pada tanggal 1 Juli 2008.
- Project Preparation dan Business Blueprint memakan waktu 3 minggu.
- Tahap Realization Phase memakan waktu 4 minggu
- Kemudian Final preparation memakan waktu 3 minggu, dan mulai go live pada tanggal 21 September 2008.
- Pada tahap terakhir yaitu Post Go Live Support, akan berlangsung selama 2 minggu. Setelah tahap ini berakhir team SAP PT. XYZ akan menggantikan pihak PT. CDE untuk memberikan support kepada user-user.
            Selain itu tentu diperlukan proses transfer of knowledge yang baik dari pihak consultant ke user, supaya user-user dapat menggunakan sistem ini dengan baik dan maksimal. Proses transfer dimulai saat implementasi memasuki phase ke 2, yaitu tahap pembuatan business blue print. Sesuai dengan gambar di atas, pengetahuan user akan terus bertambah seiring dengan waktu dan tahap implementasi itu sendiri. Dan ketika proyek mendekati closing date akan dilakukan training dan User Acceptance Test untuk membuktikan kalau user memang sudah bisa menggunakan sistem dengan baik. Selain itu user-user juga diberikan manual dan dokumentasi. Tentunya dibutuhkan komunikasi yang baik dan lancar antara pihak consultant dengan user agar proses ini dapat berjalan dengan baik.



Critical Success Factors
Berikut merupakan kunci keberhasilan dalam implementasi ERP di PT. XYZ:
1. Management Commitment
Keseriusan manajemen dalam penerapan sistem ERP sangat penting. Pihak manajemen selalu memberikan support, baik dari keterlibatan pada saat proyek, melakukan investasi yang diperlukan dan merubah kebijakan-kebijakan lama.
2. Project Manager, Key Users & Implementers Time Commitment
Tingginya komitmen untuk mencapai target dengan tepat waktu baik dari pihak PT. CDE maupun PT. XYZ
3. Change Management Communication
Mengkomunikasikan perubahan-perubahan yang ada kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
4. Resolve Issues quickly
Setiap kali ada issue yang muncul berkaitan dengan penerapan sistem akan dibahas dan diambil solusinya secepat mungkin
5. Investment in Training
Investasi dalam training kepada key user sehingga mereka dapat mengerti bagaimana menggunakan sistem dengan baik.User dari cabang diakomodasikan ke Jakarta untuk ditraining.
6. Project Scope
Project Scope yang jelas dan tidak memasang target yang terlalu jauh.
7. Keep it simple & manageable
Tetap fokus pada bisnis proses dan kebutuhan perusahaan. Sebisa mungkin perusahaan mengikuti best practice dari bisnis proses yang telah ada pada SAP sehingga tidak perlu melakukan banyak cuztomization.

Benefits After Implementation
Adapun benefit-benefit yang telah didapatkan perusahaan sampai saat ini adalah:
1. Improve allignment operations across departments
User-user di setiap divisi dan cabang menjadi terintegrasi dan dapat mengakses data secara real time. Dengan adanya integrasi ini maka pengumpulan data menjadi terpusat dan lebih secure, selain itu akan lebih mudah mengatur data yang terpusat.

2. Improve productivity
Dengan adanya sistem yang terintegrasi, perusahaan dapat meningkat produktivitas dengan meningkatkan efisiensi pada saat operasional. User akan melakukan aktivitas-aktivitas yang diperlukan perusahaan saja, dengan begini user dapat lebih fokus pada aktivitas yang lebih penting.

3. Improve financial management function
SBO menyediakan data finansial yang terintegrasi sehingga perusahaan mempunyai control yang penuh terhadap finansial perusahaan. Selain itu, data finansial yang real time akan membantu pihak manajemen untuk memonitor performance financial dari perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan-keputusan yang diperlukan pada waktu yang tepat.
4. Simplify & standardize entire order of business process.
Proses bisnis di perusahaan menjadi terstandarisasi dan lebih simpel dikarenakan penggunaan aplikasi yang sama. Selain itu sistem juga dapat membantu mengurangi pekerjaan yang menyimpang karena human error dan kesalahan prosedur
5.Reduced/eliminate paperwork
Pekerjaan dengan sistem manual, menggunakan kertas telah berkurang drastis, sehingga pekerjaan karyawan menjadi lebih ringan dan mudah.

Kesimpulan dan Saran
Kesimpulannya diperlukan pemilihan ERP yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan.Dan pemilihan vendor serta koordinasi dan komunikasi antara kedua belah pihak harus dijalankan dengan baik agar implementasi ERP dapat berhasil dengan baik.Dalam hal ini, PT. XYZ telah melakukannya dengan cukup baik.Hal ini bisa dilihat dari keadaan yang lebih baik setelah implementasi dan tercapainya tujuan-tujuan awal dari pihak manajemen.
Untuk ke depannya, PT. XYZ mungkin dapat berpikir lebih ke arah strategic untuk penggunaan sistem ERP ini yaitu dengan meningkatkan proses bisnis dan service level di dalam perusahaan dengan mengimplementasikan modul-modul:

1. Sales Opportunities(CRM)
membantu untuk melacak dan menganalisa peluang-peluang yang ada di pasar dan juga menjaga hubungan baik dengan business partner.
2. MRP (Material Requierement Planning)
membantu forecasting untuk perencanaan produksi ataupun proses purchasing sehingga perusahaan dapat lebih efisien.
3. Service
Mengatur interaksi antara bagian customer service dari perusahaan dengan para customer.





2.1.Penerapan SCM pada Perusahaan Exxonmobil

proses dimana produk diciptakan dan disampaikankepada konsumen. Dari sudut struktural, sebuah Supply Chain Management merujukkepadajaringan yang rumit dari hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan partner bisnisuntuk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada konsumen

Umumnya di penyediaan (dan jadi target perusahaan terhadap supply chain dept) adalah sbb:
1. nilai gudang seminim mungkin
2. tidak sampai mematikan operasional karena kurang stock atau lamanya supply
3. tidak mengurangi kualitas/standard apabila kita mendapatkan harga optimum dari pihak ketiga
4. harga yang minim ketika berhubungan dengan freight cost (handling cost) - juga berkaitan dengan mobilitas project pipeline nantinya


      dari sisi operator seperti saya. yang dirasa paling optimum kalau semua itu cost of money nya minimum. artinya warehouse stock nya hatus ngak ada kalau bisa, tapi kalau operator perlu harus ada. nah kan pening.

      kita harus punya leverege thd fabrikan , bukan fabrikan yang karena berlindung dlm peraturan, /ketentuan fabrikan yang unjuk gigi, biasanya kita terima line pipe ex say argentina atau apa saja (mereka yng belikan atas dasr cost plus ) jadi susahkan bagai mana kita ngasih penjelasan ke londo londo itu.

topik lain bagi operaor , kongsian warehouse kosipa antar operator di galakan tidak hanya line pipe tapi dari turbine sd sepatu boot, boleh saling pinjem atau lebih gawat lagi bagaimana kalau material apa saja boleh disimpan di warehouse nya pabrikan/Vendor kan cost of money nya zero, misalnya component turbin disimpen di San diego atau de soto kan engak ada dead stock, ngak usah keluar uang beli material stock kalau pakai baru bayar.


      target perusahaan terhadap supply chain dept adalah sbb:
1. nilai gudang seminim mungkin
2. tidak sampai mematikan operasional karena kurang stock atau lamanya supply
3. tidak mengurangi kualitas/standard apabila kita mendapatkan harga optimum dari pihak ketiga
4. harga yang minim ketika berhubungan dengan freight cost (handling cost) - juga berkaitan dengan mobilitas project pipeline nantinya (kalau itu juga yang jadi topik yang ditanyakan)

benang merahnya, dari pertama kali anda mendapatkan nilai dari pihak ketiga anda untuk supply nya sampai ke tangan user yang membutuhkan dengan mempertimbangkan segala hal diatas, faktor utamanya yang mempengaruhi kualitas supply chain anda adalah:
1. level of stock (mempengaruhi working capital)
2. point of supply dari material yang anda butuhkan
3. deliverable time (kaitannya dengan kepentingan waktu pemakaian sampai dengan impact nya terhadap keseluruhan project accomplishment)
4. cost of deliverable/handling (kaitannya dengan optimum price)
5. material quality level (kaitannya dengan material performance)
6. relationship with the third parties (kaitannya dengan hubungan company anda dnegan supplier anda baik saat itu maupun saat mendatang)

E-Supply Chain Management
E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusahamemanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan,terutama yang berhubungan dengan sistem pemasok bahan baku atau sumber daya yangdibutuhkan dalam proses produksi. dalam menerapkan e-SCM terdapat 5 tahap penting yang harus dipenuhi, diantaranya:
• Energize the Organization
• Enterprise Vision
• Supply Chain Value Assessment
• Opportunity Identification
• Strategy Decision
dalam merancang e-Supply Chain Management terdapat beberapa
segmen yang harus diperhatikan, segmen tersebut
adalah:
• Customer and Service Management
• Manufacturing and Supply Chain
Planning.
• Supplier Relationship Management.
• Logistic Resource Management

Proses supply chain management bergerak pada 3 pelaku, yaitu pemasok bahan baku,
perusahaan dan konsumen. Penerapan e-SCM dalam perusahaan memerlukan penyesuaian di
dalam struktur organisasi yang ada. Dilihat dari struktur organisasi terhadap penerapan e-SCM yang akan dijalankan, PT PRP memiliki semua divisi yang saling berhubungan serta jelas peran dan tanggung jawabnya untuk setiap langkah dalam proses bisnis supply chain, yaitu divisi marketing dan administration, finance, PPIC, bahan baku, pembelian, persediaan dan divisi pengiriman.
Nilai tambah yang akan dibawakan oleh PT PRP untuk pencapaian visi perusahaan terdiri dari 3 poin utama, yaitu : kualitas barang yang bagus, pengiriman barang yang tepat waktu serta fokus pada hubungan dengan pelanggan. Dalam penerapan proses supply chain, PT PRP menemui beberapa masalah dalam proses bisnisnya yang sedang berjalan :
1. Masih terjadi salah pencatatan pemesanan
dari konsumen.
2. Kesalahan dalam pencatatan transaksi
oleh pihak perusahaan, pemasok, konsumen maupun transportir karena sistem masih manual (paper-based) yang diterapkan


System wirehouse
Proses in - out material yang baik, sebaiknya memperhatikan :
. Lay out warehouse
. Racking system
. Jika memungkinkan penggunaan barcode system untuk memudahkan  pengambilan dan penerimaan material, serta penginputan data saat stock  opname.
. Software yang digunakan / WMS (warehouse management system)

      Mengenai OE, sebenarnya OE bukan hal yang rahasia. Dalam beberapa tender, kalau pihak Bidder meminta, kita bisa men-share berapa nilai OE pada waktu pre-bid meeting. Yang perlu dijaga adalah competitiveness dari tender itu sendiri, misalnya: tidak ada arisan antara bidder, proses evaluasi yang transparan - mis: pada waktu evaluasi teknikal, kriteria penilaian jelas, apa yg menjadi pass/fail, apa yang termasuk dalam merit system.
           
Perusahaan Exxonmobil
perusahaan penghasil dan pengecer minyak yang dibentuk pada 30 November 1999 melalui penggabungan Exxon dan Mobil. ExxonMobil adalah induk perusahaan Exxon, Mobil dan Esso di seluruh dunia.
ExxonMobil merupakan perusahaan terbuka yang terbesar di dunia. Keuntungan operasinya pada 2005 sebesar AS$36,13 miliar (sebuah rekor untuk perusahaan diperdagangan publik), sedikit lebih kecil dari PDB Azerbaijan, sedangkan pendapatannya lebih besar dari PDB Arab Saudi. ExxonMobil berkantor pusat di Irving, Texas.
            Supply chain dari exxon
Upaya kami untuk mengoptimalkan rantai pasokan ExxonMobil berkontribusi terhadap keberlanjutan dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan kami dan perusahaan.
1.      Rail network redesign
Proyek dalam unit usaha ExxonMobil Chemical poliolefin yang meningkatkan efisiensi pengiriman kereta api dan menciptakan rantai pasokan yang lebih berkelanjutan.
Jaringan Optimasi
Pengiriman langsung dari produk dalam mobil rel meningkat dari 27% pada tahun 2005 menjadi 42% pada tahun 2008. Pendekatan ini mengurangi perjalanan ke meter penyimpanan kereta api dengan lebih dari 5.000 pada tahun 2007 dan 2008, yang pada gilirannya menurunkan produk jarak yang ditempuh. Selain itu, peningkatan efisiensi memungkinkan 80 mobil yang akan diambil dari trek selama periode ini.
·         Transportasi produk berkurang hingga 1.000 mil per perjalanan.
·         Diesel konsumsi bahan bakar telah berkurang lebih dari 316.000 galon, setara dengan menghapus sekitar 585 mobil dari jalan AS.

Produksi Rebalancing
Produksi produk polyethylene di pabrik kami di Sarnia, Ontario, Kanada, dan Beaumont, Texas, dialihkan untuk lebih menyelaraskan dengan lokasi pelanggan.
·         Lebih dari 144.000 mil per tahun dari perjalanan dan 322 ton metrik carban dioksida-ekuivalen (CO2e) emisi dihilangkan, yang sama dengan menghapus sekitar 55 mobil dari jalan.


2.      The ‘Rubber Triangle’ project







Khusus ExxonMobil Elastomer Bisnis (SEB) menerapkan perubahan inovatif untuk rantai pasokan untuk theVistalon ™ EPDM dan ™ Santoprene TPV lini produk. Proyek ini mengurangi jumlah truk kontainer yang kosong dan perjalanan antara fasilitas di Pensacola, Florida, Loxley, Alabama, dan New Orleans, Louisiana.

SEB menyadari bahan bakar yang signifikan dan penghematan biaya dengan menghilangkan penambahan truk routes.In kosong, jarak tempuh total tahunan dipotong dari hampir 850.000 menjadi sekitar 460.000 mil, menghemat hampir 76.000 galon bahan bakar dan dengan demikian menghilangkan hampir 800 ton emisi gas rumah kaca.
Proyek, bernama "Karet Segitiga," memenangkan American Chemistry Council 2.007 Perawatan ® Responsible Energi Efficiency Award.

3.      Hopper car optimization
Karena campuran railcars jumbo dan standar-ukuran dan kapasitas yang bervariasi, ExxonMobil Chemical poliolefin armada kereta api sulit untuk memuat efisien di lokasi manufaktur. Untuk memperbaiki masalah ini, kami meluncurkan upaya optimasi dengan tiga inisiatif utama:
·         Sesuai dengan ukuran armada dengan perencanaan produksi: Ini reorganisasi memastikan bahwa kiriman digunakan semua railcars jumbo atau berukuran standar, memungkinkan pencocokan tepat railcars untuk perencanaan produksi dan memungkinkan armada yang akan dimuat pada kapasitas keseluruhan yang lebih besar.
·         Melaksanakan loader berputar: Perangkat ini digunakan untuk meningkatkan beban dengan merata menyebarkan produk ke railcar, menghilangkan hopper ruang mobil yang tidak terpakai yang sebelumnya ada ketika produk itu dimuat dan dibentuk menjadi bentuk kerucut.
·         Recertify rute kereta api: Peningkatan muatan mobil hopper mengakibatkan kebutuhan untuk recertify semua rute. ExxonMobil Chemical bermitra dengan kereta api untuk memastikan semua rute yang disertifikasi ulang untuk menangani beban meningkat.
Inisiatif ini memungkinkan poliolefin untuk meningkatkan kapasitas hopper mobil payload oleh sekitar 1.500 pound per mobil dan menurunkan konsumsi bahan bakar sebesar 136.000 galon pada tahun 2008.Penghematan bahan bakar setara dengan menghilangkan 1.385 juta metrik ton karbon dioksida-ekuivalen (CO2e) emisi, atau setara dengan menghapus sekitar 254 mobil dari jalan AS.
4.      Packaging plastic pellets
Banyak plastik yang disampaikan dalam bentuk pelet dan diubah oleh pelanggan menjadi produk yang berguna. Untuk plastik khusus, pelet yang dikemas dalam kotak tas berlapis dan dikirim dengan truk ke pelanggan.
ExxonMobil Chemical kembali mengevaluasi kemasan dan pengiriman polimer khusus, yang memungkinkan transisi dari 500 kilogram (1.100 pon) produk per kotak untuk 650 kilogram (1.430 pon) - peningkatan 30%. Perubahan ini menghasilkan pengurangan 23% dalam bahan kemasan.Manfaat lingkungan dari penghematan ini mencakup pengurangan tahunan dari £ 945.000 dari limbah padat.
Metode kemasan baru ini juga meningkatkan jumlah produk yang dapat disimpan di gudang, yang menguntungkan lingkungan dengan:
·         Menghilangkan sekitar 1.400 mil dari gerakan forklift per tahun
·         Menggunakan ruang gudang kurang untuk menyimpan jumlah yang sama dari produk, yang juga menghemat energi
·         Membutuhkan pembangunan gudang kurang



  Kesimpulan
Jadi Kesimpulan dari pembahasan di atas, mungkinperusahaan-perusahaan yang berhasil dalam penerapan ERP mereka itu karena lebihberusaha dan lebihteliti dalam penerapan ERP yang telah direncanakan.Sedangkan perusahaan yang gagalitu, karena mereka kurng telitidan menghiraukan suatu hal yang mereka anggap sepele.Padahalberdampakbesarbagi ERP dan perusahaan tersebut.
SCM itu sendiri adalah suatu keadaan berjaga-jaga (produkdiciptakandandisimpan) dimana produkdi ciptakan dan disampaikan kepada konsumen darisudut structural.Dan bermaksut mencipta kan banyak produk dan menyimpannya sampai waktu dikeluarkan kepada konsumen itu.
b.    
  Saran
Bagi perusahaan yang gagal dalampenerapan ERP nya yang kurangteliti.perlu lebih telitidalam menjalankan suatu pekerjaan dan lebih memperhatikan segala aspek dalam perencanaan yang telah dibuat.

PEMELIHARAAN TRAFO PART 1




Gambar : Perbaikan Trafo,Rekondisi Cubicle & PHBTR,Pengisian Gas SF-6
Pemeliharaan Gardu Distribusi.

. PEMERIKSAAN SEBELUM PEMAKAIAN

    Transformator (Trafo) setelah selesai diproduksi diserahkan kepada pelanggan dengan melewati perjalanan/transportasi panjang. Sehingga dalam penyerahan produk, kadang kala disebabkan oleh proyek atau keadaan di lapangan yang belum selesai, sehingga trafo disimpan sementara dalam jangka waktu yang tidak tentu. Dalam penyimpanan sementara ini atau saat penyerahan barang, kerusakan mungkin saja dapat terjadi pada aksesories bagian luar. Oleh sebab itu sebelum pemakaian perlu dilakukan pemeriksaan hal-hal sebagai berikut:
  1. Pemeriksaan kekencangan baut dari tiap bagian.
  2. Permukaan luar dari bushing apakah retak dan bersih. Jika terdapat debu bersihkan dengan alkohol atau kain kering.
  3. Perlengkapan/aksesories apakah dalam kondisi baik, seperti thermometer, oil level indicator, pressure relief, oil valve dan lain lain.
  4. Tangki apakah bocor, penunjuk oil level indicator apakah normal.
  5. Tegangan dari sistem dengan tegangan nominal trafo apakah sama, terutama posisi tap-changer trafo apakah sudah tepat.
  6. Sambungan kabel sisi primer dan sekunder apakah benar, sambungan konduktor apakah benar, baut-baut apakah sudah kencang.
  7. Pressure gauge apakah normal, pastikan tidak ada kebocoran.
  8. Bila terpasang breather pada trafo, perlu pemasangan silica gel (warna biru) dan minyak.
  9. Gerakan kipas angin pendingin apakah normal.
  10. Pentanahan (grounding) dari trafo apakah benar. 
  11. Tahanan isolasi apakah normal, gunakan “Megger” (Mega-Ohm Meter) untuk mengukur nilai tahanan isolasi antara sisi primer terhadap sisi sekunder, sisi primer terhadap tangki dan sisi sekunder terhadap tangki. Karena nilai nominal tegangan yang diukur tidak sama, maka nilai terendah tahanan isolasi seperti daftar di bawah ini (saat pengukuran tahanan isolasi, sambungan kabel sisi primer dan sekunder harus dilepaskan).
  12. Sebelum trafo digunakan (dialiri listrik), MCCB sumber listrik pada panel harus dalam posisi OFF. 
  13. Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, pastikan semua orang telah meninggalkan daerah “ber-tegangan”, baru listrik dialirkan.


PEMERIKSAAN SETELAH PEMAKAIAN
    Setelah pemeriksaan dilakukan, trafo boleh dialiri listrik. Saat penggunaan trafo, selain pemeriksaan rutin seperti disebutkan berikut di bawah ini, hal lain yang perlu diperhatikan adalah: Tingkat kebisingan trafo apakah normal, periksa apakah terdapat gejala over-load yang menyebabkan bunyi tidak normal.
  1. Apakah tercium bau lain yang mungkin keluar dari trafo atau kabel.
  2. Suhu dan minyak apakah normal.
  3. Petunjuk Volt-meter dan Ampere-meter pada panel apakah normal.
PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN RUTIN
    Pada saat trafo sedang beroperasi, yang perlu kita perhatikan adalah suhu trafo, kebocoran minyak, ketidaknormal-an bunyi yang ditimbulkan atau ada bau yang keluar dari trafo.

  1. Suhu trafo,Suhu trafo dan daya tahan atau umur trafo mempunyai pengaruh langsung yang sangat besar. Pada trafo jenis “oil-immersed transformer” saat suhu ambient 40oC dan kenaikan suhu 50oC, suhu minyak trafo tertinggi adalah 90oC, kenaikan suhu 60oC, suhu tertinggi dari trafo adalah 100oC.
  2. Jumlah minyak
  3. Trafo yang dilengkapi oil level indicator jenis I (cairan) atau jarum penunjuk, menunjukan tinggi minyak dalam trafo pada suhu standar 250C.
  4. Tingkat kebisingan
  5. Karena adanya induksi, inti besi trafo dalam jangka panjang akan mengeluarkan bunyi, namun jika terdengar bunyi yang tidak normal secara tiba-tiba, maka trafo harus segera diperiksa hal-hal sebagai berikut:
  6. Perubahan amplitudo tegangan dari sumber listrik (source) yang menyebabkan dentuman pada tangki luar.
  7. Kerenggangan terjadi pada inti besi sehingga terjadi bunyi yang lebih keras.
  8. Sambungan kabel yang tidak baik sehingga terjadi bunyi tidak normal.
  9. Kebocoran minyak
  10. Karena kekencangan gasket/packing trafo tidak baik atau perubahan kimiawi pada gasket yang menyebabkan terjadinya kebocoran. Langkah pertama yang dilakukan adalah baut-baut dikencangkan kembali, jika kebocoran masih terjadi maka dapat menghubungi pabrik pembuat untuk menggantikannya. Kadangkala dapat disebabkan juga oleh pengelasan tangki yang tidak sempurna sehingga terdapat lubang kecil, pada saat pemakaian baru ditemukan kebocoran, maka harus diberitahukan ke pabrik pembuat untuk penanganan selanjutnya.
  11. Kebocoran gas
  12. Trafo jenis “no breathing with nitrogen”, perlu diperiksa nitrogen pressure gauge, bila tidak cukup perlu segera ditambahkan.

Pengukuran / Pengujian Trafo
Teknik Pengukuran Listrik Menggunakan Megger Untuk Mungukur Tahanan Isolasi

  1. Check batere apakah dalam kondisi baik.
  2. Mekanikal zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus tepat berimpit dengan garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur.
  3. Lakukan elektrikal zero check:
  4. Pasang kabel test pada megger terminal, serta hubung singkatkan ujung yang lain.
  5. Letakkan saklar pemilih di posisi 500.
  6. Letakkan saklar pemilih skala pada posisi skala 1.
  7. On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka nol, bila tidak tepat atur pointer. Bila dengan pengaturan pointer tidak berhasil (penunjukan tidak mencapai nol) periksa / ganti batere.
  8. Off-kan megger dan ulangi poin pengecekan elektrikal zero.
  9. Pasang kabel test ke peralatan yang diukur .
  10. Pilih tegangan ukur melalui saklar sesuai tegangan kerja alat yang diukur.
  11. On-kan megger, baca tampilan pada skalanya
Pengukuran/pengujian yang dimaksudkan untuk mengetahui kondisi trafo distribusi antara lain :
 >Pengukuran kondisi belitan trafo.
 >Pengujian dielektrik minyak trafo.
 >Pengujian operasi.

Salah satu indikator penting suatu trafo layak dioperasikan kondisi isolasinya, sebab bila kondisi isolasi jelek dan ini ditujukan dengan nilai 
tahanan isolasinya rendah dibawah batas minimal yang diinginkan, ketikadioperasikan (diberi tegangan) dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada trafo itu sendiri, bahkan dapat mengganggu kerja dari sistem jaringan, dimana trafo tersebut dipasang.
Hal lain yang lebih membahayakan, apabila sampai terjadi kontak antara kumparan tegangan tinggi dengan badan trafo, atau kumparan teganganrendah, tetapi kerja sistem pengaman kurang baik, maka tak ayal lagidapat menyebabkan kecelakaan bagi orang, karena tegangan sentuh terlalu tinggi atau paling tidak dapat marusak peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada tegangan rendah.
Kerusakan-kerusakan atau kecelakaan seperti tersebut diatas adalah hal yang harus dihindari. Untuk trafo caranya adalah mengukur kondisi isolasi baik saat trafo yang akan dipasang maupun secara berkala pada trafo yang sudah beroperasi. Pengujian pada isolasi trafo yang harus dilakukan adalah : 

Ø Test Kontinyuitas belitan.
Ø Pada bushing HV pada setiap tap changer (sadapan), nilai tahananAB = AC = CA.
Ø Pada bushing LV nilai tahanan ab = ac = ca atau an = bn = cn

Bila skala 1 hasil ukur menunjuk, pindahkan ke pemilih skala 2, bila hasilnya sama pindahkan ke skala 3, dan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan ( 0,5 – 1 menit) atau jarum penunjuk tidak bergerak lagi. Catat hasil ukur dan kalikan dengan factor kali alat ukur, bandingkan hasil ukur dengan standard tahanan isolasi. Harga terendah 1 MΩ / kV.
Hal yang harus juga diperhatikan adalah setelah mengukur tahanan isolasi baik pada motor, generator maupun jaringan maka kita harus grounding kembali kabel yang di ukur karena kabel tersebut masih memiliki tegangan listrik akibat tegangan megger tadi yang jika pegang akan setrum. Untuk cara grounding, cukup hubungkan kabel yang diukur kemudian hubungkan dengan body.

Kesimpulan hasil test

Ø Pengukuran Tahanan Isolasi Belitan
Tujuannya untuk mengetahui ketahanan belitan terhadap tegangan kerjanya. Alat ukur yang digunakan adalah megger 1000-5000 VDC dengan arus minimal 1 mA. Cara pengukurannya adalahpengukuran antara bushing HV dengan LV, bushing HV ground/body dan bushing LV dengan ground/body, lama pengukurannya masing-masing 1 menit.
Nilai tahanan isolasi belitan paling rendah adalah :
C = Faktor belitan terendam dalam minyak besarnya = 0,8
E = Tegangan tertinggi …………….. (Volt)
kVA = Daya trafo …………………………. (kVA)
k = Faktor koreksi suhu belitan

Pengujian Dielektrik Minyak Isolasi

 Fungsi utama dari minyak adalah :
  1. Sebagai cairan isolasi
  2. Sebagai pendingin
Sebagai cairan isolasi minyak trafo baru harus mempunyai tegangan tembus minimal 120 kV /cm, sedang untuk minyak yang terpakai minimal 80 kV/cm. Sebagai cairan pendingin, nilai viskositas untuk minyak baru maksimal 18,50 milipoises, sedang untuk minyak yang terpakai maksima! 19,24 miliposes. Titik nyala minimum 146°C.
Trafo dalam keadaan berbeban akan timbul panas antara 60°C – 80°C pada kumparan-kumparan yang disalurkan pada minyaknya dengan cara konveksi dan radiasi ke udara melalui sistem pendinginannya.
Trafo dengan, type conservator, minyak trafo mempunyai kontak denganudara luar yang mengandung asam. Dan inilah yang lambat laun dapat merusak minyak trafo.
Zat asam pada suhu minyak antara 60°C – 80°C bereaksi dengan minyak trafo, sehingga terjadi persenyawaan asam dan air sehingga kadar asam dan air dalam minyak trafo ini makin tinggi. Bila minyak trafo berkadar asam tinggi bereaksi dengan kumparan dan bagian logam trafo dari trafo akan membentuk garam­-garam yang tak dapat larut mengendap berupa bintik-bintik berwama merah coklat.
Kondisi tersebut bila dibiarkan berlangsung terus, berakibat merusak kumparan trafo dan minyak menjadi kental, hingga daya pendingin serta tegangan tembusnya makin turun.
Untuk mencegah hal tersebut diperlukan secara periodik pemeriksaan minyak di laboratorioum 
guna mengetahui :
  1.  Nilai tegangan tembus 
  2.  Kadar asam dan air
  3.  Nilai viskositas
  4.  Keadaan visual (warna, endapan, kejernihan)
  5.  Hasil pemeriksaan digunakan untuk melakukan tindak lanjut yaitu :
  6.  Minyak masih dapat dipakai
  7.  Minyak harus diproses/disaring agar dapat dipakai
  8.  Minyak harus diganti

Daftar Blog Saya

Adista Ega Priscilia

Adista Ega Priscilia
18 Mei 1995